Minggu, 27 Januari 2013

Bunda

Bunda,
Saat aku hilang arah!
Aku harap hadirmu memberi goresan lain,
Tentang keikhlasan.

Sejenak aku biarkan aku larut dan tenggelam
Dalam kepekatan malam yang tak berbintang
Dalam kesirnaan cahaya rembulan saat pagi

Bunda,
Bayangmu semakin redup
Aku hampir tak mampu menyentuhmu lagi
Bahkan hanya untuk sekedar menatapmu dalam
Bayangmu terpudarkan oleh tetesan embun pagi ini.

Tersadari bahwa,
Tak semua yang kita harapkan sama seperti kenyataan.
Terkadang sangat indah atau bahkan lebih menyakitkan.
Namun aku tak pernah menyesal menjalani setiap bait-bait dalam kehidupanku
Dan menuliskannya kembali dengan tinta hitamku.

Tapi bunda,
Bolehkan aku hanya sekedar berharap
Agar kau tetap ada
Meski hanya selukis senyuman yang melekat kuat dihatiku.
Menjadi benteng pertahanan saat aku tak mampu menghadapi kenyataan menyakitkan.
Menjadi pengganti kaki saat aku tak mampu berdiri.
Dan menjadi pengobat luka saat aku tak mampu menahan tetesan darah yang terpaksa aku keluarkan.

Bunda,
Andai saja waktu mampu menjelaskan
Tentang rasa
Dan menyampaikan seucap kata rinduku akan hadirmu.
Lembut tanganmu yang mengusap jatuhan airmata dipipiku.
Dan mengecup ikhlas keningku.

Saat malam membawaku pergi
Aku harap kau mampu menggenggam tanganku
Dan membawaku kembali pada kenyataan hidupku.

Ineedyoumoreandmore

Tidak ada komentar:

Posting Komentar